
KERINCI – Bupati Kerinci, Monadi, S.Sos., M.Si., menghadiri dan turut serta dalam acara adat Kenduri Sko Tigo Luhah Permenti yang berenam Duo Desa Kemantan. Kegiatan yang digelar di Desa Kemantan Kebalai, Minggu (10/8/2025), berlangsung khidmat dan meriah sebagai wujud pelestarian adat istiadat yang diwariskan turun-temurun oleh masyarakat setempat, khususnya Desa Kemantan Kebalai dan Desa Kemantan Raya, Kecamatan Air Hangat Timur.
Turut hadir Sekda Kerinci Zainal Efendi, Camat Air Hangat Timur Edi Ruslan, unsur Forkopincam, para kepala desa se-Kecamatan Air Hangat Timur, tokoh adat, serta masyarakat Duo Desa Kemantan.
Rangkaian acara dimulai dengan penyambutan adat bagi Bupati dan tamu undangan, pengalungan bunga, penampilan Tari Sikapur Sirih, serta atraksi silat tradisional yang menampilkan kekayaan budaya Kerinci yang masih terjaga hingga kini.
Ketua Panitia Pelaksana, Razali Haris, DPT, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas kehadiran Bupati dan semua pihak yang telah mendukung suksesnya kegiatan tersebut. Sementara perwakilan tokoh masyarakat, Mudium Hasan, DPT, mengungkapkan rasa bangga atas kehadiran pemimpin daerah dalam kegiatan adat ini.
“Kehadiran Bupati adalah bentuk kedekatan pemimpin dengan rakyat. Kami berharap pemerintah daerah terus memperhatikan kelestarian adat yang menjadi identitas budaya Kerinci,” ujarnya.
Menanggapi hal itu, Bupati Monadi menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam menjaga dan melestarikan adat istiadat Kerinci.
“Pemerintah Kabupaten Kerinci sangat mengapresiasi Kenduri Sko dan akan terus mendorong pelestarian adat di daerah ini. Pelestarian budaya bukan hanya tugas pemerintah atau ninik mamak saja. Ini adalah tanggung jawab kita semua. Sebab, hilangnya budaya berarti hilanglah identitas. Kita tidak akan pernah bisa maju jika kita tercabut dari akar budaya kita sendiri.
Mari kita tunjukkan kepada dunia bahwa masyarakat Kerinci adalah masyarakat yang modern, berdaya saing, tetapi tetap memegang teguh adat dan budayanya. Dengan begitu, kita bukan hanya menjaga warisan leluhur, tetapi juga membangun masa depan yang berakar pada kearifan lokal,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga menyinggung persoalan infrastruktur di Renah Pemetik, yang merupakan kawasan perladangan masyarakat Kemantan. Ia menegaskan bahwa perbaikan infrastruktur di wilayah tersebut akan menjadi salah satu prioritas pemerintah daerah dalam waktu dekat demi mendukung aktivitas perekonomian dan kesejahteraan warga.
Sebagai bentuk penghormatan atas peran dan komitmennya dalam pelestarian adat dan pembangunan daerah, Bupati Monadi dianugerahi gelar adat “Depati Stuo Cahayo Negeri” oleh ninik mamak dan tokoh adat Duo Desa Kemantan. Pada kesempatan yang sama, Sekda Kerinci Zainal Efendi juga diberi gelar adat “Depati Rajo Mudo Payung Negeri”, sementara Plt. Kepala Desa Kemantan Kebalai, Sarjoli, menerima gelar “Depati Susun Negeri” dan beberapa pemangku adat duo Desa Kemantan lainnya.
Setelah prosesi penobatan, atas nama Tiga Luhah, H. Fariatman, DPT menyampaikan pesan adat yang menekankan konsekuensi peran dan tanggung jawab pemangku adat dalam kehidupan bermasyarakat.
“Gelar adat bukan hanya kehormatan, tetapi juga amanah yang membawa tanggung jawab besar. Pemangku adat diharapkan menjadi teladan, penjaga keharmonisan, dan pengayom masyarakat, sehingga nilai-nilai adat dapat terus diwariskan dari generasi ke generasi,” ujarnya.
Acara Kenduri Sko ditutup dengan peresmian Rumah Tahfiz Duo Desa Kemantan oleh Bupati Kerinci. Peresmian ini menjadi penanda komitmen pemerintah daerah dalam mendukung pendidikan agama dan pembinaan generasi muda yang berakhlak mulia di wilayah tersebut.
Kegiatan Kenduri Sko berlangsung penuh kehangatan dan semangat kekeluargaan, mempererat hubungan antara pemerintah dan masyarakat demi mewujudkan Kerinci yang lebih baik melalui warisan adat dan budaya.
+ There are no comments
Add yours