
Sebukar – Penjabat (Pj) Bupati Kerinci, Asraf, S.Pt., M.Si., menghadiri sekaligus menjadi anak jantan dalam acara Kenduri Sko dan syukuran masyarakat Desa Sebukar. Acara ini juga dirangkai dengan pengukuhan Depati Ninik Mamak Desa Sebukar, yang berlangsung dengan khidmat dan penuh makna budaya, Sabtu 15 februari 2025).
Turut hadir dalam kegiatan ini Ketua DPRD Kerinci, Forkopimda, Sekda Kerinci, Sekda Kota Sungai Penuh, para Kepala OPD, Camat, serta tokoh adat dan masyarakat. Kehadiran para pemangku kepentingan ini semakin menegaskan pentingnya pelestarian adat dan budaya di tengah perkembangan zaman.
Dalam sambutannya, Pj Bupati Kerinci Asraf menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya atas terselenggaranya kembali Kenduri Sko di Desa Sebukar setelah lebih dari satu dekade, sejak terakhir kali dilaksanakan pada tahun 2012. Ia juga mengapresiasi seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam suksesnya acara tersebut.
“Kenduri Sko bukan sekadar tradisi, tetapi juga simbol persatuan dan jati diri masyarakat. Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh undangan yang telah hadir, serta selamat kepada para Depati Ninik Mamak yang baru dikukuhkan. Semoga mereka dapat menjalankan amanah dengan baik,” ujar Asraf.
Selain membahas pelestarian adat, Pj Bupati juga memaparkan sejumlah capaian penting yang telah diraih Pemerintah Kabupaten Kerinci, antara lain:
✅ Predikat WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) kembali diraih pada 2025
✅ Penurunan angka stunting secara signifikan
✅ Peningkatan Indeks Pelayanan Publik dari nilai E ke B
✅ Komitmen menciptakan Pilkada yang aman dan kondusif
Tak hanya itu, Asraf juga menyinggung perkembangan pemekaran Kabupaten Kerinci Hilir. Ia menegaskan bahwa persyaratan pemekaran telah diserahkan dan ditandatangani, dengan Kecamatan Danau Kerinci sebagai calon ibu kota Kerinci Hilir.
Acara Kenduri Sko berlangsung meriah, diwarnai dengan prosesi adat yang khas, jamuan makan bersama, serta doa syukur atas berkah yang diberikan kepada masyarakat Desa Sebukar. Kehangatan dan kebersamaan tampak jelas dalam setiap rangkaian kegiatan, menandakan kuatnya nilai gotong royong dan kekeluargaan dalam masyarakat setempat.
Dengan terselenggaranya kembali Kenduri Sko, diharapkan tradisi adat ini dapat terus lestari dan menjadi warisan budaya bagi generasi mendatang.
+ There are no comments
Add yours