
Jambi – Wakil Bupati Kerinci, H. Murison, S.Pd, S.Sos, M.Si, memaparkan capaian dan strategi Pemerintah Kabupaten Kerinci dalam pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2024 dalam kegiatan Pra Penilaian Kinerja Penurunan Stunting Kabupaten/Kota se-Provinsi Jambi Tahun 2025, yang berlangsung di Ruang Sepucuk Jambi Sembilan Lurah, Kantor Bappeda Provinsi Jambi.
Dalam kesempatan tersebut, Wabup Murison menyampaikan secara komprehensif langkah-langkah yang telah ditempuh Pemerintah Kabupaten Kerinci dalam menurunkan prevalensi stunting, yang tercatat menurun drastis dari 24,2% di tahun 2022 menjadi 8,7% pada tahun 2023. “Penurunan ini merupakan buah dari kerja keras seluruh pihak melalui pendekatan kolaboratif, baik intervensi spesifik maupun intervensi sensitif yang dilakukan secara terintegrasi,” tegasnya.
Pemaparan tersebut disampaikan langsung kepada tim penilai dari Pemerintah Provinsi Jambi dan didampingi oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Kerinci. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Dinas PPKBPP dan PA Herjos Neldi, Kepala Dinas Kesehatan Hermendizal, Kepala Dinas Sosial Juanda Sasmita, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Radium Halis, Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Tito Rivano, Kepala Dinas Pendidikan Asril, serta sejumlah camat dan jajaran bidang terkait di lingkup Pemerintah Kabupaten Kerinci.
Adapun delapan aksi konvergensi yang dilaksanakan meliputi:
- Analisis Situasi dan Penetapan Lokasi Fokus – Berdasarkan SK Bupati Kerinci No. 470/Kep.52/2024, ditetapkan 66 desa sebagai lokus penanganan stunting tahun 2024.
- Penyusunan Rencana Kegiatan Terintegrasi – Disusun melalui rembuk stunting di tingkat desa dan kecamatan dengan melibatkan lintas sektor.
- Rembuk Stunting – Dilaksanakan di seluruh kecamatan dan desa lokus, sebagai forum koordinasi dan komitmen bersama.
- Peraturan dan Regulasi – Telah diterbitkan Perbup No. 18 Tahun 2020 dan Perbup No. 16 Tahun 2022 untuk mendukung percepatan penanganan stunting.
- Pembinaan Kelembagaan – Penguatan kapasitas Kader Pembangunan Manusia (KPM), Tim Pendamping Keluarga (TPK), dan TPPS Desa.
- Sistem Manajemen Data – Integrasi data dari berbagai sumber untuk penentuan intervensi berbasis bukti.
- Pengukuran dan Publikasi Data – Monitoring dan publikasi data prevalensi dilakukan secara berkala.
- Review Kinerja Tahunan – Evaluasi program dan tindak lanjut atas rekomendasi provinsi sebagai bentuk akuntabilitas.
Wabup Murison juga menyoroti berbagai inovasi daerah dalam percepatan penurunan stunting, di antaranya Ceting Kinci (Central Stunting Kerinci), Jamitlah (Jumat Minum Tablet Tambah Darah), Ratu Ranting (Masyarakat Bersatu Mencegah Stunting), Semanggi (Selamatkan Remaja Putri dari Kurang Gizi), hingga Paket Candu (Pelayanan Kesehatan Calon Pengantin Terpadu) sebagai bagian dari pendekatan komprehensif.
“Dengan dukungan penuh dari seluruh perangkat daerah dan masyarakat, kami optimistis bahwa target nasional penurunan stunting sebesar 14% dapat tercapai, bahkan Kerinci berharap dapat menuju zero stunting,” tutup Wabup.
Kegiatan pra penilaian ini merupakan forum strategis evaluasi awal pelaksanaan intervensi stunting oleh pemerintah kabupaten/kota se-Provinsi Jambi, sebelum penilaian kinerja tingkat nasional oleh pemerintah pusat.
+ There are no comments
Add yours